20 Juta Orang Tiongkok Masuk Islam Karena Virus Corona Tidak Menyerang Umat Islam, Simak Faktanya

- 19 Februari 2020, 17:25 WIB
TRUK yang mengangkut rombongan militer Tiongkok melintas di depan seorang pria etnis Uighur di Xinjiang.*
TRUK yang mengangkut rombongan militer Tiongkok melintas di depan seorang pria etnis Uighur di Xinjiang.* /DOK. PR/

Dua diantaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan yang menjual hewan-hewan yang diduga sebagai penyebab virus tersebut.

Baca Juga: Mainkan Film Akad, Debo Andryos Gugup Adu Akting dengan Mathias Mutchus

Terkait video hoak tentang 20 juta warga Tiongkok masuk Islam ini adalah hoaks namun video ini sudah ada platform seperti YouTube yang memberi keterangan salah satunya "MashaaAllah hundreds converted to Islam in Philippines".

Beberapa tanggapan yang mengecam orang pemilik akun pertama pertama yang menyebarkan hoaks itu.

"Cuma orang tolol yg percaya "corona tidak menimpa orang Islam" wkwk, laris maniiisss jualan isu ttg agama di negeriku wkwkwk," tulis akun Instagram @arthur_tif.

Baca Juga: Viral, Aksi Wanita Terbang Bersama Kuda 'Pegasus' di Amerika Serikat

"Cara yang paling efektif dan ampuh menyelesaikan hoax dengan mengumumkan siapa pembuat info tersebut dan siapa akun pertama yg ngepost hoax tersebut, biar kita kunjungi akunnya trus kita bully rame2 sampe anak cucunya malu sekalian, kalo perlu buat list nama (asli) dan anama akun penyebar hoax yg di update tiap waktu, biar malu tu orang," tulis komentar dari akun @samanthahidaya.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sebuah akun facebook bernama Ianz Mahabbah memposting video dengan klaim bahwa 20 juta orang warga China memeluk agama Islam setelah terbukti epidemi corona tidak menyerang umat Islam. . Setelah ditelusuri, Video yang dibagikan sudah beredar sebelum Desember 2019, bulan dimana COVID-19 (Coronavirus 2019) dilaporkan mulai menyebar. . Seperti diketahui, Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. . Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. . Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. . Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak.” . Sumber: Youtube.com Wikipedia.org #turnbackhoax #mafindo2020 #coronavirus #china

A post shared by MAFINDO - Turn Back Hoax (@turnbackhoaxid) on

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x