"Ini adalah dampak bullying terhadap anak berusia sembilan tahun yang hanya ingin pergi sekolah, mendapatkan pendidikan, dan bersenang-senang setiap hari, tapi kenapa ini selalu terjadi," katanya.
Baca Juga: Diperkirakan Ada 20 Klinik di Jakarta, Polisi Buru Dokter Penerima Kosmetik Abal-abal dari Depok
Ketika puteranya menarik ibunya, Bayles malah merobohkan dirinya sendiri dan mengatakan dirinya ingin orang-orang disektarnya tahu betapa menyakitkan sebagai sebuah keluarga untuk menghadapi aksi bullying.
"Saya ingin orang-orang tahu betapa menyakitkannya kita sebagai keluarga, saya ingin orang-orang mendidik anak-anak mereka," ungkapnya.
Quaden yang membenamkan kepalanya di kursi mobil dan Bayles menjelaskan bahwa ini adalah keadaan yang bisa dia pilih ketika tidak ada pilihan lain.
Baca Juga: Penembakan Hanau, 11 Orang Tewas Setelah Sebuah Serangan Terjadi di Jerman
Dia mengatakan bullying telah mendorong anaknya untuk melakukan upaya bunuh diri setelah orang-orang mempermalukannya di depan umum di manapun anaknya berada.
Yarraka Bayles juga menambahkan bahwa keadaan ini membuatnya seakan gagal menjadi orang tua.
"Ini terjadi setiap hari, dan kita muak, Anak Anda bisa jadi pelaku bullying yang mendorong seorang anak melewati batas, tapi Tuhan menolongnya," ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini Kamis, 20 Februari 2020