"Dokter Tiongkok telah mengonfirmasi bahwa dia tetap hidup karena dia memiliki kulit hitam, antibodi hitam 3 kali lebih kuat, kuat, dan tahan seperti kulit putih," tambahnya.
Baca Juga: Pemeran 'Anak Langit' Aulia Farhan Positif Gunakan Metafetamin, Kenali Bahayanya untuk Kesehatan
Menurut laporan dari situs AFP, seorang pemuda asal Kamerun tersebut berusia 21 tahun, yang sedang belajar di Universitas Yangtze China dan dirawat di rumah sakit pada awal Februari lalu.
Nama lengkap pemuda tersebut Pavel Daryl Sem Kenou, ia dirawat di rumah sakit Zhengzhou di provinsi Henan, Tiongkok.
Kedutaan besar Tiongkok di Kamerun mengonfirmasi bahwa pria itu telah dirawat karena virus corona dan meninggalkan rumah sakit pada 10 Februari setelah dinyatakan sepenuhnya sembuh.
Seperti yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs AFP, informasi mengenai orang kulit hitam akan lebih resisten terhadap virus corona adalah informasi yang salah.
Baca Juga: Hanya dengan Tertidur, Pria ini Dapat 60.000 Penonton pada Siaran Langsungnya
"Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung desas-desus ini," kata Profesor Amadou Alpha Sall, direktur Institut Pasteur di Dakar, Senegal, sebuah pusat penelitian biomedis yang bertugas menganalisis dugaan kasus virus corona baru di Afrika.
Seperti yang dikutip dari Reuters, sejak artikel ini dimuat pada 21 Februari 2020, jumlah kematian akibat epidemi virus corona ini sudah mencapai 2.112 di Tiongkok.***