Amerika Serikat Tuding Rusia Berada di Balik Kampanye Disinformasi Virus Corona

- 23 Februari 2020, 17:49 WIB
AMERIKA Serikat ikut mengomentari tertangkapnya Duta Besar Inggris oleh Otoritas Iran.*
AMERIKA Serikat ikut mengomentari tertangkapnya Duta Besar Inggris oleh Otoritas Iran.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan akun media sosial yang terhubung dengan Rusia telah meluncurkan upaya terkoordinasi untuk penyebaran informasi yang salah dan alaram tentang virus corona. Hal ini menganggu upaya global untuk memerangi epidemi, kata para pejabat AS.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian kampanye disinformasi yang menyebarkan teori konspirasi yang tidak berdasar, bahwa AS berada di belakang wabah virus corona, dalam upaya nyata merusak citra Amerika di mata seluruh dunia.

Pejabat Departemen Luar Negeri yang bertugas memerangi disinformasi Rusia, mengatakan kepada AFP bahwa persona palsu sedang di gunakan di Twitter, Facebook, dan Instagram untuk memasivkan berita-berita Rusia dalam berbagai bahasa.

Baca Juga: Sering Dijadikan Topping Sushi, Simak 5 Manfaat Biji Wijen Hitam

"Rusia bermaksud menabur perselisihan dan melemahkan institusi dan aliansi AS dari dalam, termasuk melalui kampanye pengaruh maligna dan paksaan," kata Philip Reeker Asisten Sekretaris Negara untuk Eropa dan Eurasia.

"Dengan menyebarkan disinformasi tentang virus corona, aktor jahat Rusia sekali lagi memilih untuk mengancam keselamatan publik dengan mengalihkan perhatian dari respon kesehatan global," ujarnya.

Beberapa akun secara keliru mengklaim AS mengobarkan "perang ekonomi terhadap Tiongkok" dan virus corona itu adalah senjata biologis yang diproduksi oleh Central Intelligence Amerika atau CIA.

Baca Juga: Simak 6 Tips untuk Menghasilkan Uang dari Hobi

Menteri Kesehatan mengindentifikasi virus corona pada akhir 2019, dan menyebutnya Covid-19. Awalnya itu terkait dengan pasar hewan hidup di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok. Virus corona diduga berasal dari hewan lalu menyebar ke antarmanusia.

Empat dari lima orang, virus corona hanya menyebabkan penyakit pernapasan ringan kata WHO. Tetapi pada beberapa kasus, virus ini menyebabkan penyakit pernapasan parah termasuk pneumonia. Efek terburuk adalah gagal pernapasan.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x