Massa yang saling melemparkan batu dan ada juga yang melemparkan sebuah bom yang disebut 'bom bensin primitif'.
Baca Juga: Viral Foto Seorang Bayi Marah Menatap kepada Seorang Dokter yang Membantu dalam Persaliannya
Bharatiya Janata Party (BJP) nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan undang-undang kewarganegaraan baru yang diperlukan dalam upaya untuk melindungi minoritas yang dianiaya dari Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan, serta menyangkal adanya bias terhadap Muslim India.
"Mereka melihat saya sendirian, ketika mereka mulai memerhatikan kopiah saya, jenggot, shalwar kameez (pakaian), dan melihat saya sebagai seorang Muslim," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.
"Mereka baru saja mulai menyerang, meneriakkan slogan. Kemanusiaan macam apa ini?." katanya.
Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja, Barang Berharga Raib Saat Wawancara
Juru bicara BJP Tajinder Pal Singh Bagga, mengatakan partainya tidak mendukung segala bentuk kekerasan, termasuk serang terhadap Zubair.
Dia menyalahkan pihak-pihak yang berselisih karena memicu kekacauan selama kunjungan Presiden AS Donald Trump untuk merusak citra India.
"Ini 100 persen pra-direncanakan," terangnya.
Baca Juga: Sidang Perkara Ketiga Kembali Digelar, Perjuangan Nenek Arpah Mencari Keadilan