PR DEPOK - Sebuah studi baru di Pusat Penelitian Aerosol Universitas Bristol menunjukkan, Covid-19 kehilangan sebagian besar kemampuan penularan setelah diembuskan di udara.
Menurut studi baru tersebut juga, kecil kemungkinannya Covid-19 dapat menular pada jarak yang lebih jauh saat berada di udara.
Para peneliti menemukan bahwa Covid-19 kehilangan 90% dari kapasitas penularan setelah 20 menit mengudara.
Baca Juga: Thariq Halilintar Bagikan Tips Move On Termasuk jika Diselingkuhi: Besoknya juga Udah Bisa Move On
Peneliti juga mengungkapkan sebagian besar kehilangan itu terjadi dalam lima menit pertama mencapai udara, yang mensimulasikan bagaimana virus berperilaku setelah mengembuskan napas.
Dengan beberapa negara membuka debat di Eropa tentang fase endemik virus, wawasan tentang cara virus menyebar di udara akan membantu memandu langkah-langkah penahanan.
Hasil penelitian ini, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, memperkuat gagasan bahwa virus ini terutama ditularkan melalui jarak pendek, memberikan dukungan baru untuk jarak sosial dan pemakaian masker sebagai sarana untuk mengekang infeksi.
Baca Juga: Masa Karantina Dipangkas, Simak Aturan Baru bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri Masuk ke Indonesia
Penyelidik di Inggris berfokus pada tiga varian Covid-19 sebelumnya, tidak termasuk omicron terbaru, tetapi mengatakan mereka tidak mengharapkan varian lain yang beredar berperilaku berbeda.