PR DEPOK - Kelompok pro-demokrasi Sudan resmi menerima tawaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakhiri kebuntuan politik pascakudeta militer pada Oktober 2021 lalu.
Pada Minggu, 17 Januari 2022, Juru Bicara Central Council for the Forces of Freedom and Change (CCFFC) Jaafar Hassan memutuskan untuk menerima undangan United Nations mission (UNITAMS) guna mendukung dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam krisis Sudan.
Delegasi CCFFC dijadwalkan bertemu dengan UNIMATS untuk menyampaikan pandangan serta langkah-langkah yang akan diambil oleh partai-partai politik di Sudan.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Penampilan Nidji di JIS Spektakuler, Netizen: Satire yang Berkelas
Tetapi di sisi lain, Asosiasi Profesional Sudan yang menaungi 17 serikat pekerja lokal menolak keras tawaran PBB tersebut.
Bahkan sebagian besar dari mereka turun ke jalan untuk memprotes tindakan militer Sudan yang menggulingkan Perdana Menteri Abdallah Hamdok tahun lalu.
Sebenarnya serikat pekerja hanya ingin militer tak ikut campur dan menuntut mereka menjauh dari koalisi pemerintahan sementara.
Baca Juga: Tak Izinkan Doddy Sudrajat Ajak Gala Sky Pergi, Haji Faisal Blak-blakan Ungkap Ketakutannya
Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan sejumlah pihak, Abdallah Hamdok diizinkan kembali ke posisinya meski dengan syarat tertentu dan diawasi militer.