Sementara itu, Dr Diana Mahoney Swales dari University of Sheffield's Departement for Lifelong Learning yang memimpin studi tentang kerangka jasad-jasad itu mengatakan kerangka itu akan dimasukan kedalam lab terlebih dahulu, dan setelah itu pihaknya baru bisa mengungkapkan siapa orang-orang yang telah menjadi kerangka tersebut.
"Setelah kerangka itu kembali ke lab, kami mulai memastikan dan mengetahui siapa orang-orang ini sebenarnya," ucapnya.
"Kami melakukan ini dengan mengidentifikasi apakah mereka laki-laki atau perempuan, anak-anak atau orang dewasa. Kemudian kami mulai menyelidiki penyakit yang mungkin mereka alami, yakni seperti penyakit metabolik seperti rakhitis dan penyakit kudis yang merupakan penyakit degeneratif untuk kerangka," terang Dr Diana Mohaney Swales.
Baca Juga: DPR Usulkan PLN Beri Insentif ke Pelanggan Selama Tanggap Darurat
"Namun untuk penyakit seperti wabah, yang mematikan, kami harus menggunakan analisis DNA kuno untuk menyelidiki itu lebih lanjut." pungkasnya.***