Baca Juga: Cegah Virus Corona, Arab Saudi Tutup Penuh Akses ke Makkah dan Madinah
Namun, salah satu staf yang mengurus daftar pemakaman yang meminta untuk dirahasiakan namanya tersebut mengatakan bahwa, daftar kematian orang yang dimakamkan di sana memang berpotensi telah terinfeksi virus corona.
Disebutkan juga bahwa mayat orang-orang yang terinfeksi virus corona yang belum dikonfirmasi, diperlakukan dengan cara yang sama seperti mereka yang sudah tercatat dalam statistik terjangkit virus corona.
Mayatnya dibungkus plastik. Penggali kubur memakai alat pelindung, namun tidak ada upacara formal.
Budaya kremasi mayat jarang terjadi di Brasil, di mana tradisi Katolik di sana kental. Kota Sao Paulo mengoperasikan 22 kuburan umum dan hanya satu tempat disediakan untuk prosesi pemakaman dengan cara dikremasi.
Baca Juga: KABAR BAIK, AS Sukses Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Tikus
Kerumunan kecil masih terlihat berkumpul di sekitar Vila Formosa pada Kamis, 2 April 2020, dengan banyak yang bertanya-tanya apakah orang yang mereka cintai meninggal karena virus corona atau bahkan telah menularkan penyakit kepada mereka.
Pada satu titik, ada enam pemakaman yang terjadi pada saat yang sama, di sepanjang deretan kuburan baru.
"Kerumunan adalah masalah. Karena itulah serikat kami mengadvokasikan pembatalan semua pemakaman." kata Joao Batista Gomes, seorang pemimpin serikat pekerja di kuburan.***