Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Kematian Tertinggi Akibat Corona di Asia Tenggara

- 5 April 2020, 10:42 WIB
lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik
lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik /Antara

Para ahli mengatakan sistem kesehatan kewalahan, APD minim dan rapid test kurang digalakan di Indonesia saat tingginya angka kematian akibat virus corona di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, 'Regal Milk Bath' Resep Mudah Berbahan Roti

"Kita bisa melihat pemerintah masih beberapa langkah di belakang penyebaran virus ini," kata Panji Fortuna Hadisoemarto, salah satu anggota dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di Bandung.

"(Ada) keterlambatan penyediaan laboratorium dan alat pemeriksaan, dan jumlah tes yang rendah," katanya.

"Fakultas dan petugas kesehatan belum siap, kebijakan (tinggal di rumah) masih hanya banding, dan ada transparansi informasi minimum," ujar Dr. Panji Fortuna Hadisoemarto.

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Banyak Tour Guide Bali Mendadak Jadi Pengangguran

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, ada 2.813 rumah sakit di negara ini, dan dengan rata-rata 12 tempat tidur tersedia untuk setiap 10.000 orang.

Indonesia telah mendatangkan alat uji tes cepat dari Tiongkok.

Indonesia juga telah menguji hanya 25 orang per satu juta warga per 2 April 2020, "yang terendah dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia".

Sebagai perbandingan, India dan Korea Selatan memiliki masing-masing 35 dan 8.222 orang per satu juta yang diuji.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x