Seorang Pria Ditembak Mati Polisi karena Tak Pakai Masker dan Marah Saat Pandemi Corona

- 6 April 2020, 15:23 WIB
ILUSTRASI penembakan.*
ILUSTRASI penembakan.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Pria berusia 63 tahun ditembak di Filipina setelah mengancam para pejabat desa dan polisi saat berada di pos pemeriksaan virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Star, pria tersebut diyakini sedang mabuk ketika mengancam para pejabat desa dan polisi yang menjaga pos pemeriksaan di kota Nasipit di bagian Selatan provinsi Agusan del Norte.

Pria itu sebelumnya diperingatkan petugas kesehatan karena tidak mengenakan masker. Namun,dia marah diberi peringatan seperti itu.

"Tersangka marah, mengucapkan kata-kata provokasi dan akhirnya menyerang personel menggunakan sabit (senjata tajam)," ujar otoritas keamanan Filipina.

Baca Juga: Rekam Jejak Ahmad Riza Patria, Wagub Jakarta Pendamping Anies Baswedan

Pria itu akhirnya ditembak mati polisi yang berusaha membuatnya tenang. Insiden itu merupakan kasus pertama polisi menembak warga sipil karena menolak mengikuti aturan pembatasan guna menahan laju penyebaran virus corona.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan bahwa dia akan memerintahkan polisi dan militer menembak siapa saja yang membuat masalah di tengah masa lockdown terkait pandemi virus corona.

Pulau utama Filipina, Luzon kini telah ditutup selama sebulan sejak 16 Maret 2020. Pemerintah melarang masyarakat meninggalkan rumah kecuali untuk perjalanan penting seperti ke toko kebutuhan makanan, apotek, dan jika mereka adalah seorang pekerja medis.

Baca Juga: Isi Waktu #DiRumahAja, 4 Artis ini Ramaikan #HaluChallenge Bersama Aktor Korea Selatan

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x