PR DEPOK – Politisi dan aktivis hak asasi Amerika Serikat (AS) terkemuka mengkritik pelanggaran yang dilakukan Tiongkok terhadap penduduk Uighur, pembersihan etnis di Tibet dan penindasan demokrasi di Hong Kong.
Kritik yang diluncurkan politisi serta aktivis AS itu dilakukan pada malam jelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Tiongkok.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengecam tindakan pemerintah Tiongkok terhadap Uighur sebagai mengerikan dan jahat, serta menyebut kamp-kamp di Xinjiang sebagai perbudakan.
“Republik Rakyat Tiongkok melakukan kampanye pelanggaran hak asasi manusia berat, termasuk genosida,” kata Pelosi pada sidang panel yang menampilkan kesaksian dari aktivis hak Uighur, Tibet dan Hong Kong.
Baca Juga: BNPT Minta Maaf Soal Data 198 Pesantren Terafiliasi Teroris, Shamsi Ali: Rasanya Memang Melecehkan
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh bahwa sejak 2017, Tiongkok telah secara sewenang-wenang menahan atau memenjarakan hingga satu juta orang Uighur.
Tiongkok juga dituduh telah menempatkan banyak orang di kamp-kamp, membuat mereka diawasi dengan ketat dan disterilisasi secara paksa, serta menghancurkan ratusan masjid di Xinjiang.
Tiongkok telah membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan genosida.
“Selama dua minggu ke depan, adalah tugas moral mendesak kami untuk menyoroti banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara tuan rumah,” kata Pelosi, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.