PR DEPOK – Dua hari gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing di Tiongkok menimbulkan banyak keluhan dari atlet dan negara di berbagai cabang.
Sebelumnya, Tiongkok menjanjikan kepada dunia bahwa Olimpiade Musim Dingin 2022 akan menjadi yang aman dan paling indah.
Namun, keluhan muncul dari Swedia yang menyatakan bahwa kondisi di pegunungan Tiongkok sangat dingin, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian.
Seorang skater Polandia juga mengatakan dia hidup dalam ketakutan di bangsal isolasi Beijing dan telah menangis sampai tidak punya air mata lagi.
Sementara itu, Finlandia mengklaim seorang pemain hoki es ditahan di karantina Covid tanpa alasan. Dan orang Jerman mengaku frustrasi karena tidak ada makanan panas di ski lereng.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2022 di DTKS Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan Rp3 Juta
Para atlet selalu akan menghadapi kesulitan di Beijing, mengingat mereka berada dalam sistem putaran tertutup yang melarang mereka meninggalkan desa kecuali untuk berlatih, bertanding, atau pulang.
Namun, semakin banyak yang sekarang mengekspresikan frustrasi dan kesedihan dengan aspek lain dari pengalaman Olimpiade Musim Dingin mereka.
Penurunan suhu biasanya terjadi pada Olimpiade, tetapi delegasi Swedia mendesak agar acara ski lintas alam diadakan lebih awal pada hari setelah seorang atlet, Frida Karlsson, terlihat gemetar dan hampir pingsan di akhir nomor 7,5 km putri skiathlon.