Virus Corona Ubah Tradisi Ramadhan di Dunia Sejak Ribuan Tahun Lalu

- 25 April 2020, 17:29 WIB
SUASANA Istanbul di Turki.*
SUASANA Istanbul di Turki.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona atau Covid-19 telah mengubah sejumlah tradisi keagamaan yang berlangsung hampir 1.500 tahun lalu.

Sekira dua miliar umat muslim tak bisa menikmati perayaan dan ibadah bersama di bulan Ramadhan sebagaimana biasanya.

Tidak ada salat tarawih satu kampung, tidak ada kunjungan ke pasar Ramadhan, tidak ada buka bersama dengan teman dan kolega sebagai ajang reuni, serta tidak ada sahur on the road.

Pandemi ini telah memaksa pemerintah di berbagai negara membuat kebijakan pembatasan perjalanan, pertemuan, dan ibadah bersama yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Baca Juga: Gunakan Tabungan Sendiri, Dua Anak Vietnam Sumbang 20.000 Masker ke Inggris 

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari VOA, di Mekkah, Arab Saudi, pintu-pintu Kabah, situs paling suci bagi umat Islam yang biasanya dipenuhi manusia dari seluruh dunia apalagi pada bulan Ramadhan, kini ditutup. Masjid Nabawi juga ditutup.

Ulama Arab Saudi, Syekh Abdul Aziz bin Abdullah meminta masyarakat salat di rumah, termasuk salat tarawih yang hanya dilakukan bersama saat Ramadhan.

Muazin di Masjidil Haram, Ali Mulla mengatakan, hatinya amat sakit saat ini, bahkan untuk memikirkan bahwa Ramadhan tidak akan seramai biasanya, hatinya sakit.

"Kita bisa melihat masjid suci yang penuh sesak dengan orang-orang di siang hari, malam hari, sepanjang waktu, saya merasa sakit di lubuk hati," kata dia.

Baca Juga: Gunakan Tabungan Sendiri, Dua Anak Vietnam Sumbang 20.000 Masker ke Inggris 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: VOA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x