PIKIRAN RAKYAT - Pada forum pertemuan WHO pertama sejak pandemi Virus Corona merebak di seluruh dunia, Tiongkok akan dihadapkan dengan dua masalah besar yang cukup sensitif yakni proses penanganan Virus Corona saat masih belum menyebar ke negara lain dan gertakan terhadap Taiwan.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Straits Times, pertemuan tersebut digelar Senin, 18 Mei 2020 di Jenewa dengan agenda pembahasan utama mengenai penanganan pandemi Virus Corona di seluruh dunia.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) terus menuding Virus Corona bersumber dari kebocoran laboratorium di Wuhan, WHO meminta Uni Eropa dan Australia untuk terlibat dalam penyelidikan asal muasal munculnya virus berbahaya tersebut.
Baca Juga: Persiapan Blackpink untuk Album Terbaru Sudah Rampung, Lagu Pertama Akan Rilis Juni Mendatang
Amerika Serikat juga turut mendorong keterlibatan Taiwan untuk menghadiri pertemuan tersebut karena negara yang satu ini dinilai sukses menekan angka penyebaran Virus Corona di wilayahnya di tengah kondisi negara yang berdekatan sementara Tiongkok hingga kini masih mencatat temuan kasus barunya.
Di sisi lain Amerika Serikat terlihat tidak ingin terlibat karena beberapa waktu lalu ia telah menangguhkan pendaannya untuk WHO.
Alasannya, Amerika Serikat menilai sikap WHO terhadap Tingkok sangat bias bahkan menyarankan untuk membentuk badan alternatif lainnya untuk menindaklanjuti kelalaian Tiongkok mengatasi penyebaran virus di wilayahnya.
Baca Juga: Kasus Positif Melonjak Drastis, Rusia Tetap Izinkan Atlet Asing Masuk Kembali
Untuk mempertahankan posisinya, sejumlah pakar memprediksi Tiongkok akan meminta dukungan dari sekitar 200 negara yang menjadi anggota WHO.
Diperkirakan negara-negara itu merupakan negara yang memiliki hubungan baik dengan Tiongkok terutama dalam sektor ekonomi.