Penelitian Shi pertama kali dipublikasikan dalam platform bioRxiv berjudul Evolusi antara virus dan inangnya memicu beragam genetika dalam kelelawar SARS, 14 Mei 2020.
Temuan itu menyebutkan bahwa protein spike SARSr-CoV dan kelelawar tapal kuda ACE2 mungkin telah berevolusi dan mengalami seleksi yang ketat satu sama lain.
Studi tersebut mengarah pada pembuktian bahwa kelelawar tapal kuda telah menjadi inang alami SARS-CoV.
‘Pengawasan berkelanjutan terhadap kelompok virus itu pada kelelawar sangat diperlukan untuk mencegah penyakit serupa SARS berikutnya,” ujar Shi.***