Negara bagian New York menjadi wilayah yang terdampak virus Corona terparah di AS, dengan lebih dari 364.000 kasus dan lebih dari 29.000 kematian. Disusul oleh negara bagian New Jersey dengan lebih dari 156.000 kasus dan lebih dari 11.000 kematian.
Baca Juga: Pelaksanaan Rapid Test di Depok Capai 90 Persen Dari Total Target
Dengan AS tercatat sebagai negara yang terdampak Virus Corona paling parah di dunia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru menghadapi banyak kritikan tajam atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19.
Selain itu, dia juga tidak mengindahkan anjutan untuk mengenakan masker ketika menghadii acara publik, meskipun otoritas kesehatan menyarankan pemakaian masker di area umum.
Donald Trump dinilai lebih fokus untuk mendorong pembukaan kembali perekonomian AS yang terdampak parah oleh pandemi Virus Corona.
Baca Juga: 5 Arahan Jokowi untuk Siapkan Daerah Terapkan New Normal di Tengah Pandemi Virus Corona
Dia bahkan menekan otoritas negara bagian dan otoritas lokal untuk segera melonggarkan pembatasan sosial.
Namun, Penasihat medis terkemuka AS, Anthony Fauci, memperingatkan agar AS tidak 'melompati' panduan yang ditetapkan demi membuka perekonomian lebih cepat.
Sebelumnya juga, Donald Trump memicu kontroversi karena dia menyarankan kepada masyarakat umum untuk menggunakan obat anti malaria hydrochloroquine sebagai langkah pencegahan terharap Virus Corona.
Baca Juga: DKI Jakarta Tetapkan Kegiatan Belajar Mulai 13 Juli 2020, Berikut Jadwal Lengkapnya