Disensor Ketat, Postingan Protes Invasi Rusia ke Ukraina oleh Pengguna di Media Sosial China Hilang

- 11 Maret 2022, 08:00 WIB
Media sosial China dilaporkan melakukan sensor terhadap postingan yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina.
Media sosial China dilaporkan melakukan sensor terhadap postingan yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina. /pexels.com/Pixabay

PR DEPOK – Sensor di China, yang diam-diam menentukan apa yang dapat didiskusikan di platform media sosial negara itu, membungkam pandangan warga yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina.

Beberapa hari setelah serangan Rusia 24 Februari, komentar di platform media sosial China Weibo, WeChat dan Douyin secara luas mendukung Rusia dan Presiden Vladimir Putin.

Namun banyak postingan yang mengecam invasi Rusia itu, atau bahkan menganjurkan perdamaian, dengan cepat menghilang.

Jin Xing, mantan pembawa acara dan selebritas transgender pertama di China, mengatakan bahwa akunnya di Weibo ditangguhkan pekan lalu.

Baca Juga: Kematian Tangmo Nida Disebut karena Kecelakaan, Kepercayaan Publik Thailand Terhadap Polisi Semakin Menurun

Pasalnya, dia menerbitkan dua postingan, termasuk satu yang menyebut Putin sebagai "orang gila". Ia juga mendesak para pengikutnya untuk berdoa bagi perdamaian.

"Yang saya katakan adalah saya mendukung kehidupan dan menentang perang, itu saja. Saya tidak mengatakan saya mendukung AS atau Rusia atau Ukraina," kata Jin, yang akunnya diikuti oleh 13,6 juta pengguna.

"Kesalahan apa yang saya buat?" tanyanya, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Hasil Otopsi Klaim Tangmo Nida Tak Alami Kekerasan, Dokter Forensik: Tak Ada Luka dari Benda Keras di Jasadnya

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x