PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memerintahkan 9.500 tentara militer AS untuk meninggalkan Jerman. Langkah ini memungkinkan timbulnya kekhawatiran di Eropa tentang komitmen negeri paman sam terhadap wilayah itu.
Perintah tersebut akan mengurangi jumlah pasukan AS di Jerman menjadi 25.000 yang awalnya mencapai 34.500 tentara militer, kata seorang pejabat senior AS.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian Minggu, 7 Juni 2020, pejabat itu mengatakan langkah itu merupakan hasil berbulan-bulan kerja mereka di sana.
Baca Juga: Mahasiswi Asal Indonesia Nadhira Afifah Terpilih untuk Berpidato di Wisuda Harvard 2020
Jenderal Mark Milley, ketua kepala staf gabungan, dan tidak ada hubungannya dengan ketegangan antara Trump dan kanselir Jerman, Angela Merke, yang menggagalkan rencana Trump untuk menjadi tuan rumah pertemuan G7 bulan ini.
Seorang pejabat senior administrasi kedua mengatakan 9.500 tentara akan dikirim ke tempat lain: beberapa ke Polandia, negara-negara sekutu, dan sisanya akan pulang.
Ada sedikit kebutuhan, lanjutnya, untuk kontingen besar di Jerman karena keseluruhan peningkatan pengeluaran pertahanan oleh alinasi militer NATO yang dipimpin AS.
Baca Juga: 4 Orang Gugur dalam Kecelakaan Helikopter TNI di Kendal Jawa Tengah
Dia juga mengatakan perubahan itu diperintahakan dalam sebuah momerandum yang ditandatangani baru-baru ini oleh penasihan keamanan nasional Trump, Robet O'Brein.
Langkah ini juga merupakan putaran baru dalam hubungan antara Berlin dan Washington, yang kerap menegang selama kepemimpinan Trump.