PM Ukraina Bicara Soal Pembangunan Kembali Negaranya, Singgung Aset Sitaan Oligarki Rusia

- 5 Juli 2022, 14:13 WIB
Ilustrasi - PM Ukraina Denys Shmygal menilai sebuah hal wajar apabila aset sitaan oligarki Rusia dipakai untuk pemulihan negaranya.
Ilustrasi - PM Ukraina Denys Shmygal menilai sebuah hal wajar apabila aset sitaan oligarki Rusia dipakai untuk pemulihan negaranya. /REUTERS/Valentyn Ogirenko.

PR DEPOK - Rusia dituntut tanggung jawab atas hancurnya Ukraina imbas invasi yang dilakukan mereka sejak 24 Februari 2022 lalu.

Pihak Rusia dituntut banyak pihak untuk tanggung jawab dalam pembangunan kembali Ukraina yang hancur lebur, terutama di bagian timur negara itu.

Selain pemerintahan Rusia, para pengusaha dan oligarki juga dinilai harus ikut urunan dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur Ukraina yang hancur.

Perdana Menteri (PM) Ukraina, Denys Shmygal menilai sebuah hal yang wajar apabila aset sitaan oligarki Rusia digunakan untuk pemulihan negaranya.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Haram Vaksin Covid-19 Cansino, Ternyata Dibuat dari Embrio Ginjal Bayi Manusia

"Kami percaya bahwa sumber utama pemulihan adalah aset yang disita dari Rusia dan oligarki Rusia," kata Shmygal dalam pernyataannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Lebih lanjut, PM Ukraina ini berpendapat bahwa oligarki Rusia yang berhubungan dengan pemerintahan Vladimir Putin harus bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi selama invasi.

Pasalnya, kata Shmygal, uang yang mereka putar di ekonomi Rusia juga terpakai dalam penyediaan senjata militer yang dikirim ke Kremlin.

Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Dana Umat oleh ACT Kian Heboh, Bareskrim Polri Turun Tangan

"Pihak berwenang Rusia melancarkan perang berdarah ini. Mereka menyebabkan kehancuran besar-besaran ini dan mereka harus bertanggung jawab atas itu," tutur Shmygal mengatakan tegas.

Senada dengan PM Ukraina, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Liz Truss juga mengatakan ada kewajiban bagi para oligarki Rusia untuk membantu pembangunan kembali negara beribukota Kiev itu.

Dalam keterangannya, Truss berpendapat Rusia menjadi pihak yang harus bertanggung jawab atas kerusakan di Ukraina yang disebabkan oleh "perang yang mengerikan".

Baca Juga: Pekerja Lepas di Norwegia Gelar Aksi Mogok Kerja, Tuntut Kenaikan Upah

"Kami sedang mencari opsi untuk penyebaran aset Rusia," ucap Menlu Inggris ini menambahkan.

Diketahui bersama, Truss merupakan salah satu orang yang paling aktif dalam gerakan untuk menekan invasi Rusia di Ukraina.

Salah satu langkah nyata Truss adalah pembekuan aset dari para pengusaha Rusia di Inggris, yakni eks pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Akibat kebijakan penyitaan dan pelarangan bisnis oligarki Rusia di tanah Inggris, Abramovich bahkan terpaksa menjual Chelsea yang telah lama dimilikinya.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x