Polisi Jerman Periksa Mahoud Abbas, Buntut Sebut Israel Pelaku '50 Holocaust' di Palestina

- 21 Agustus 2022, 18:00 WIB
Mahmoud Abbas diperiksa Polisi Berlin, Jerman, buntut menyebut bahwa Israel merupakan pelaku '50 Holocaust' di Palestina.
Mahmoud Abbas diperiksa Polisi Berlin, Jerman, buntut menyebut bahwa Israel merupakan pelaku '50 Holocaust' di Palestina. /Reuters/Raneen Sawafta

PR DEPOK - Polisi Berlin, Jerman, telah membuka penyelidikan awal terhadap Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas atas ucapannya.

Pada akhir pekan ini, Presiden Otoritas Palestina itu menyebutkan bahwa Israel telah melakukan '50 Holocaust' terhadap warganya.

Pernyataan yang disampaikan selama konferensi pers di Berlin bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz ini lantas memicu kemarahan di Jerman dan Israel.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Times of Israel, Polisi Berlin mengonfirmasi laporan bahwa Mahmoud Abbas sedang diselidiki atas kemungkinan hasutan kebencian.

Baca Juga: Chelsea Minat Rekrut Harry Maguire dari Mancheste United, Skenario Barter dengan Christian Pulisic Muncul

Sementara itu, kementerian luar negeri Jerman mengatakan Mahmoud Abbas, sebagai perwakilan Otoritas Palestina, akan menikmati kekebalan karena mengunjungi negaranya dalam kapasitas resmi.

Namun demikian, Jerman tidak mengakui wilayah Palestina sebagai negara berdaulat, posisi yang ditegaskan kembali oleh Olaf Scholz.

Sebelumnya, Kamis lalu, Scholz dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengutuk komentar hasutan yang dibuat Abbas.

Baca Juga: Arti dan Makna Sebenarnya dari Lagu 'Pink Venom' Milik BLACKPINK, Ternyata Bertentangan!

Scholz mengatakan kepada Lapid bahwa penting baginya untuk secara pribadi menekankan kepada perdana menteri kecamannya atas klaim Abbas.

"Menjaga ingatan tentang hancurnya peradaban Shoah adalah tanggung jawab kami dan setiap pemerintah Jerman," kata Kanselir Jerman itu.

Selama panggilan telepon tersebut, Olaf Lapid mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Jerman.

Pada sesi sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina menanggapi pertanyaan mengenai peringatan 50 tahun pembantaian Munich.

Baca Juga: Kenali Proses Penularan Monkeypox atau Cacar Monyet, Bisa Menular dari Hewan?

Sebelas atlet Israel dan seorang perwira polisi Jerman tewas ketika anggota kelompok teror Palestina Black September menyandera di Desa Olimpiade pada 5 September 1972.

Ditanya apakah sebagai pemimpin Palestina dia berencana untuk meminta maaf kepada Israel dan Jerman, Abbas malah menjawab dengan mengutip tuduhan kekejaman yang dilakukan oleh Israel sejak 1947.

"Jika kita ingin melewati masa lalu, silahkan. Namun saya memiliki ingatan 50 pembantaian yang dilakukan Israel di 50 desa Palestina. 50 pembantaian, 50 Holocaust," ujar Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Imbas Melonjaknya Kasus Covid-19 di China, Ikan dan Kepiting Wajib Swab

Menyusul kegemparan itu, Abbas mengeluarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita resmi Otoritas Palestina WAFA.

Mahmoud Abbas kemudian menarik kembali komentarnya dan menegaskan bahwa Holocaust adalah kejahatan paling keji dalam sejarah manusia modern.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x