PR DEPOK - Kepala kemanusiaan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur telah menciptakan kerusakan bagi warga sipil yang terisolasi, dan ditambah lagi, suhu di sekitar turun hingga titik beku.
Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal kemanusiaan, memerincikan catatan kematian yang meluas sejak invasi pertama Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, kepada Dewan Keamanan PBB.
Ia mengatakan situasi telah diperburuk oleh serangan Moskow baru-baru ini terhadap infrastruktur penting, yang menyebabkan jutaan orang tanpa akses ke mesin penghangat, listrik dan air, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Berjalan Keluar Sendirian saat Portugal Merayakan Kemenangan 6-1 Atas Swiss
Lebih dari 14 juta orang kini terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Ukraina, termasuk 7,8 juta orang yang mencari perlindungan di tempat lain di Eropa, kata Griffiths kepada dewan.
Sebanyak 17.023 warga sipil telah tewas, termasuk 419 anak-anak per 1 Desember. Mengutip data dari kantor hak asasi manusia PBB. Setidaknya ada juga 715 serangan terhadap fasilitas kesehatan.
“Akibat serangan terhadap infrastruktur sipil, orang-orang kehilangan perawatan kesehatan dan anak-anak kehilangan pendidikan. Di Ukraina hari ini, warga sipil terancam sulit untuk bertahan hidup.” kata Griffiths.
Baca Juga: Kesaksian Benny Ali: Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Tiarap saat Penembakan Brigadir J
Dewan Keamanan PBB telah bertemu puluhan kali di Ukraina sejak Februari tetapi tidak dapat mengambil tindakan yang berarti.