Salah satunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengaku kecewa atas keputusan Erdogan mengubah Hagia Sophia sebagai masjid.
Baca Juga: Hasil Survey: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, Gedung Putih mendesak Turki agar tetap memberikan akses bagi semua pengunjung, meski bangunan era Bizantium itu telah diubah dari museum menjadi masjid.
"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki mengubah status Hagia Sophia," ucap juru bicara Kemlu AS Morgan Ortagus beberapa waktu lalu.
Selain AS, Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.
Baca Juga: Marak Webinar, Wishnutama Dorong Penyelenggara Acara Libatkan Pekerja Seni
Yunani menganggap langkah Turki mengubah fungsi Hagia Sophia merupakan bentuk provokasi bagi peradaban.
Sementara itu, Gereja Ortodoks Rusia menganggap, selama ini Hagia Sophia sebagai salah satu tempat suci bagi Umat kristen ortodoks merah.
"Ancaman terhadap fungsi Hagia Sophia merupakan ancaman bagi seluruh peradaban Kristen baik secara spiritual maupun sejarah," tutur Ketua Gereja Ortodoks Rusia.UNESCO pun telah melayangkan protes resmi atas alih fungsi Hagia Sophia menjadi masjid, terutama karena pemerintah Turki tidak mengkomunikasikan hal itu sebelumnya.***