Larang Penjualan Minuman Keras, Presiden Afrika Selatan: Kami Enggan Bebani Petugas Medis Lebih

- 13 Juli 2020, 12:37 WIB
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat mengunjungi fasilitas perawatan penyakit virus corona di Nasrec Expo Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 April 2020.*
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat mengunjungi fasilitas perawatan penyakit virus corona di Nasrec Expo Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 April 2020.* /Reuters/

Baca Juga: PSBB Tangerang Raya Diperpanjang hingga 26 Juli, Gubernur: Kegiatan Berisiko Rendah Dilonggarkan 

Akan tetapi penerapan jam malam terdapat sedikit pengecualian, di antaranya bagi orang-orang yang bepegian untuk bekerja maupun mencari bantuan medis.

Selain larangan berjualan minuman keras dan penerapan jam malam, Cyril Ramaphosa menyebutkan bahwa pihaknya akan memperketat masyarakat untuk selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Bahkan sejumlah masyarakat yang hendak melakukan kunjungan keluarga dan kegiatan sosial pun masih akan dilarang.

Cyril Ramaphosa mengatakan proyeksi saat ini menunjukkan berbagai provinsi di Afrika Selatan akan mencapai puncak infeksi antara akhir Juli 2020 ataupun akhir September 2020 mendatang.

Baca Juga: Masih Ditetapkan Zona Hitam Penyebaran Virus Corona, Stadion Manahan Solo Tetap Dibuka untuk Umum 

Lebih lanjut, ia mengatakan para ilmuwan sudah mempresentasikan model yang memperkirakan jumlah korban meninggal akibat pandemi virus corona antara 40.000 atau 50.000 sebelum akhir tahun 2020.

"Kami harus menjadikannya tugas yang paling penting untuk membuktikan bahwa proyeksi ini salah," katanya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x