PR DEPOK – Otoritas Taliban Afghanistan telah menahan seorang akademisi yang menyobek gelarnya di televisi secara langsung, sebagai protes terhadap larangan pendidikan tingkat universitas bagi wanita di negara itu.
“Mulai hari ini saya tidak membutuhkan ijazah ini lagi karena negara ini bukan tempat untuk mengenyam pendidikan. Jika saudara perempuan dan ibu saya tidak bisa kuliah, maka saya tidak terima pendidikan ini,” kata dosen jurnalisme, Ismail Mashal, dalam video yang viral di media sosial bulan lalu.
Ajudan Mashal, Farid Ahmad Fazli, mengatakan bahwa akademisi itu dipukuli tanpa ampun dan dibawa pergi dengan cara yang sangat tidak sopan oleh anggota "Imarah Islam", pemerintah Taliban.
Penghancuran sertifikat gelarnya pada bulan Desember menyebabkan gelombang lain, menambah protes oleh para wanita dan aktivis terhadap dekrit Taliban yang mengakhiri pendidikan tingkat universitas bagi wanita.
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia 2023: Ketahui Faktor Pengaruh dan Cara Mencegah Penyakit Kanker
Seorang pejabat Taliban mengkonfirmasi penahanan itu.
“Guru Mashal telah melakukan tindakan provokatif terhadap sistem selama beberapa waktu,” cuit Abdul Haq Hammad, direktur Kementerian Informasi dan Kebudayaan.
"Badan keamanan membawanya untuk penyelidikan," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Dalam beberapa hari terakhir, saluran domestik menunjukkan Mashal membawa buku di sekitar ibu kota, Kabul, dan menawarkannya kepada orang yang lewat.