PR DEPOK - Misi The Walt Disney Company adalah untuk menghibur, memberi informasi, dan menginspirasi orang-orang di seluruh dunia melalui kekuatan penceritaan yang tak tertandingi, yang mencerminkan merek-merek ikonik, pemikiran kreatif, dan teknologi inovatif yang membuatnya menjadi perusahaan hiburan terkemuka di dunia.
Namun kini, mereka akan memangkas 7.000 pekerja, atau 3,2 persen dari jumlah tenaga kerjanya, seiring dengan reorganisasi perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dilansir Pikiran Rakyat Depok.com dari Anadolu Agency, konglomerat hiburan multinasional yang berbasis di Amerika Serikat ini mengatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk menghemat sekitar miliaran dollar biaya.
Jumlah tenaga kerja global Disney mencapai 220.000 orang pada 1 Oktober tahun lalu.
Baca Juga: Akses Website www.prakerja.go.id untuk Melakukan Daftar Kartu Prakerja 2023 yang Resmi Dibuka
CEO Robert Iger, yang kembali ke posisinya di bulan November, mengatakan bahwa langkah ini akan membentuk kembali perusahaan dengan kreativitas sambil mengurangi biaya dalam laporan pendapatan keuangan perusahaan.
Ia menambahkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan untuk bisnis streaming-nya.
"Dalam memposisikan kami dengan lebih baik dalam menghadapi disrupsi di masa depan dan tantangan ekonomi global," katanya.