Sudan Kembali Gempar, Bunyi Tembakan dan Serangan Artileri Guncang Ibukota

- 30 Mei 2023, 08:26 WIB
Asap mengepul setelah pesawat di Bandara Khartoum Sudan dibakar di tengah terjadinya Perang Saudara antara militer dan paramiliter.
Asap mengepul setelah pesawat di Bandara Khartoum Sudan dibakar di tengah terjadinya Perang Saudara antara militer dan paramiliter. /Reuters/Stringer/

PR DEPOK - Bunyi tembakan dan serangan artileri mengguncang ibukota Sudan saat dua pihak yang sedang berperang berada di bawah tekanan untuk memperpanjang gencatan senjata yang goyah, yang berakhir pada hari Senin, dalam pertempuran selama enam minggu untuk menguasai negara tersebut.

Warga memberi tahu AFP bahwa mereka bisa mendengar pertempuran jalanan di bagian utara Khartoum pada hari Senin, serta tembakan artileri di bagian selatan ibukota yang memiliki lebih dari lima juta penduduk yang telah berubah menjadi zona perang yang mematikan, karena seruan untuk bersenjata memicu ketakutan konflik akan intensif.

Dilansir dari Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Amerika Serikat dan Arab Saudi, mediator internasional kunci, menunjukkan ketidaksabaran terhadap pelanggaran gencatan senjata yang persisten dan mengecam militer Sudan dan lawannya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, karena melanggar gencatan senjata selama seminggu.

Sudan terjerumus ke dalam kekacauan setelah pertempuran pecah pada pertengahan April antara militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dan pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

Baca Juga: Cara Cek Penerima KJP Plus 2023 Pakai NIK KTP dan HP dan Besaran Dana yang akan Cair Selengkapnya Disini!

Pertempuran ini telah menewaskan setidaknya 866 warga sipil dan melukai ribuan lainnya, menurut Sindikat Dokter Sudan, yang melacak korban sipil. Kelompok medis tersebut mengatakan jumlah korban bisa jauh lebih tinggi.

Konflik ini telah mengubah ibu kota dan daerah perkotaan lainnya menjadi medan perang, memaksa hampir 1,4 juta orang mengungsi dari rumah mereka ke daerah yang lebih aman di dalam Sudan atau melintasi ke negara-negara tetangga.

Pertempuran ini telah menyebabkan kerusakan luas di daerah pemukiman di Khartoum dan kota-kota terdekat seperti Omdurman dan North Khartoum. Warga melaporkan serbuan dan penjarahan rumah mereka. Banyak orang menggunakan media sosial untuk mengutuk penyitaan dan penggeledahan rumah.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x