Mirip Sejarah Hagia Sophia, Gereja Chora atau Museum Kariye Akan Dialihfungsikan Menjadi Masjid

- 30 Agustus 2020, 15:37 WIB
Museum Kariye, akan kembali dialihfungsikan sebagai masjid di Istanbul.
Museum Kariye, akan kembali dialihfungsikan sebagai masjid di Istanbul. /Reuters

PR DEPOK - Kejutan demi kejutan terus diberikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam beberapa bulan terakhir. Setelah mengalih fungsikan Hagia Sophia kembali menjadi masjid, kini Erdogan sedang mengamati beberapa gereja yang rencananya akan kembali dialihfungsikan sebagai masjid.

Merujuk keputusan yang dikeluarkan oleh Istana Kepresidenan, Gereja Chora yang saat ini dikenal sebagai Museum Kariye dilaporkan akan menjadi lokasi utama aktivitas peribadatan umat islam yakni masjid. Wacana tersebut kini tengah diurus oleh bidang urusan agama Turki.

Museum Kariye memiliki rentetan sejarah yang nyaris serupa dengan Hagia Sophia. Saat masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat kristiani, Gereja Chora dipimpin oleh Dinasti Byzantium pada abad ke-6 silam.

Kemudian saat pemerintahan Dinasti  Usmaniyah tepatnya tahun 1511, penguasa Grand Vizier Bayezids II, Atik Ali Pasa memutuskan untuk mengubah Gereja Chora menjadi masjid dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket.

Baca Juga: SkyDrive Uji Coba Mobil Terbang Pertama, Bisa Angkut Penumpang Meski Jarak Tempuh Masih Dirahasiakan

Setelah berdirinya Republik Turki, pada tahun 1945, jajaran pemerintahan yang saat itu berkuasa memutuskan untuk mengalihfungskikan Masjid Chora sebagai sebuah Museum Kariye.

Memiliki sejarah sebagai Gereja Chora, museum tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Salah satunya yakni lukisan dinding dan mosaik yang masih dipelihara dengan baik hingga saat ini membuatnya tak lepas dari unsur historis yang telah bertahan selama berabad-abad.

Sementara itu baru-baru ini beredar di media sosial, video yang mempelihatkan pengunjung sedang memasuki kawasan Suseum Kariye. Pengunjung tersebut tampaknya hadir untuk merasakan pengalaman terakhir sebelum Museum Kariye ditutup dan berubah menjadi sebuah masjid.

Namun rencana alihfungsi Museum Kariye menjadi masjid layaknya fenomena yang terjadi pada Hagia Sophia, dikhawatirkan oleh sejumlah pihak berpotensi memicu  perpecahan di kalangan ahli agama di Turki. Kekhawatiran itu dikemukakan oleh para wakil komunitas Ortodoks Turki.

Baca Juga: Bantu Modal untuk Pelaku UMKM, Pertamina Gelontorkan Rp150 Miliar

Sebelumnya, Patriark Bartholomew dari Konstantinopel juga telah menentang pengalihfungsian Hagia Sophia dari sebuah museum menjadi masjid. Mereka menyatakan bahwa reaksi yang sama akan kembali terjadi jika Museum Kariye diubah menjadi masjid.

Laki Vingas, yang kini menjabat sebagai Presiden Persatuan Yayasan Yunani (RUMVADER), juga sempat terlibat dalam persatuan pemeliharaan warisan budaya. Vingas pernah mengungkapkan kepada Deutsche Welle bahwa keberagaman budaya yang ada di ibu kota tidak perlu dipermasalahkan.

“Di ibu kota seperti Istanbul, keberagaman budaya tidak boleh dipersoalkan,” tutur Vingas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x