Kutuk Keras Penembakan Polisi di LA, Joe Biden Ungkap Keinginan untuk Berlakukan Larangan Senjata

- 15 September 2020, 08:48 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /AP

PR DEPOK – Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, merilis sejumlah pernyataan terkait penembakan dua deputi sheriff di Los Angeles dan satu polisi di Carolina Utara saat akhir pekan lalu.

Joe Biden mengutuk segala jenis kekerasan yang dilakukan serta menyerukan pengendalian senjata, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Post.

Pernyataan Joe Biden kala itu dirilis melalui akun Twitter milikya yang juga membahas aktivitas kampanye pada hari Minggu 13 September 2020.

“Penembakan berdarah dingin ini tidak beralasan dan pelakunya harus dibawa ke pengadilan,” tulis Joe Biden dalam cuitan akun Twitter miliknya.

Joe Biden juga mengatakan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak pernah dibenarkan.

Baca Juga: Luhut Kepalai Operasi Yustisi di 9 Provinsi Lonjakan Covid-19, Mahfud MD Ajukan Pergub Jadi Perda

“Kekerasan dalam bentuk apapun adalah salah, mereka yang melakukannya harus ditangkap dan dihukum. Jill dan saya menyimpan para deputi dan orang-orang yang mereka cintai di hati kami, serta berdoa untuk kesembuhan total,” ujar Joe Biden.

Saat mengeluarkan pernyataan ini, Joe Biden hanya mengacu pada penembakan di Los Angeles.

Sementara saat mengeluarkan pernyataan kedua, calon presiden dari Partai Demokrat itu merujuk pada penembakan wakil sheriff Ryan Hendrix yang tewas saat menjalankan tugas pada Kamis 10 September 2020 lalu di Carolina Utara.

“Jill dan saya sangat terpukul mengetahui penembakan keji terhadap dua deputi Los Angeles County kemarin, serta kematian mengerikan Deputi Ryan Hendrix, seorang veteran Marinir dan petugas polisi yang tewas saat menjalankan tugas di Henderson County, Carolina Utara,” tutur Joe Biden.

Pesaing kuat Donald Trump tersebut juga menyebut insiden penembakan ini tidak beralasan bahkan pelaku hanya akan menyebabkan kekerasan yang lebih besar.

Baca Juga: PSBB Total, Pernikahan Hanya Bisa Digelar di KUA dan Kantor Catatan Sipil, Durasi Maksimal 30 Menit

“Pelaku hanya akan menyebabkan kekerasan yang lebih besar, ketidakadilan, serta kesedihan bagi seluruh bangsa yang sangat membutuhkan penyembuhan,” tutur Joe Biden saat menggelar kampanye, Minggu, 13 September 2020.

Ia sebelumnya sempat dikritik tajam karena tanggapannya terhadap gerakan protes keadilan rasial yang dipicu oleh seruan untuk reformasi polisi. Joe Biden dikritik oleh pihak sayap kiri karena tidak mendukung aksi pembubaran polisi.

Joe Biden juga dikecam oleh pihak Partai Republik karena lalai mengutuk kekerasan yang disebabkan oleh agitator dan warga.

Oleh karena itu, Joe Biden dalam kampanyenya pekan lalu menyatakan apresiasinya terhadap kepolisian.

“Polisi pemberani yang menyematkan perisai mengemban tanggung jawab suci dan memberi pengorbanan yang luar biasa"

"Sama seperti mereka yang berhutang untuk melindungi dan melayani, rakyat Amerika juga berhutang kepada mereka untuk mengurangi masalah yang membahayakan para polisi dalam menjalankan pekerjaan mereka yang sudah berbahaya,” tuturnya.

Baca Juga: PSBM Kota Bogor Berlangsung 2 Pekan, Bima Arya Gencarkan Peran Tim Edukasi untuk Protokol Kesehatan

Joe Biden menyayangkan tindakan kekerasan yang menimpa petugas kepolisian serta menganggap hal tersebut sebagai tindakan yang kontraproduktif dengan tujuan mencapai perdamaian dan keadilan.

Selain membahas penembakan yang menyasar petugas kepolisian, dalam agenda tersebut Joe Biden juga menyinggung perihal pengendalian senjata.

Ia sebelumnya menuliskan pernyataan terkait pengendalian senjata ini melalui Twitter. Joe Biden memperingati hari saat senat merilis larangan senjata serbu selama 10 tahun dan menyerukan agar hal tersebut dapat diberlakukan kembali di bawah pemerintahan Biden.

“26 tahun lalu hari ini, Senat mengeluarkan larangan 10 tahun untuk senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi. Itu adalah upaya yang saya perjuangkan dengan bangga. Larangan ini menyelamatkan nyawa, dan Kongres seharusnya tidak membiarkannya berakhir. Sebagai presiden, saya akan menggunakan @NRA dan kami akan membuat larangan tersebut sekali lagi,” tulisnya di Twitter.

Beberapa jam berselang, Joe Biden kembali menulis cuitan.

“Senjata perang tidak memiliki tempat di komunitas kami. Kami perlu melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi,” tulis Joe Biden.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x