"Kita harusnya sangat prihatin atas terjadinya kehancuran yang progresif pada rak es terbesar yang tersisa di Arktik," kata Jason.
Para peneliti mengklaim bahwa mencairnya lapisan es di Greenland berakibat pada kenaikan permukaan laut sebanyak 0.4 inci antara tahun 1992 dan 2002 lalu.
Kemudian, suhu di Kutub Utara meningkat lebih cepat dari suhu rata-rata global. Suhu panas di udara dan lautan menyebabkan permukaan rak es mencair.
Semakin mencair permukaan rak es, maka lapisan akan semakin menipis dan lebih rentan pecah.
Baca Juga: Berguguran Saat Tangani Pasien Corona, PB IDI Minta Pemerintah Buat Komite Perlindungan Tenaga Medis
Sebuah studi pada bulan Agustus menjelaskan bahwa hilangnya es di Greenland selama tingginya suhu pada 2019, cukup untuk menutupi California di lebih dari air setinggi empat kaki.
"Kami menggunakan data satelit hampir 30 tahun, dan kami melihat terjadinya kecepatan aliran gletser selama dekade terakhir," kata Dr Anne Solgaard dari GEUS.
Menurut Anne, permukaan laut global bisa naik hingga 10 kaki atau 3 meter jika Gletser Thwaites di Antartika Barat runtuh.
Kenaikan permukaan laut mengancam kota-kota dari Shanghai hingga London, hingga dataran rendah Florida atau Bangladesh, dan ke seluruh negara seperti Maladewa.
Baca Juga: Usai Ditunjuk oleh Jokowi Tangani Covid-19 di 8 Provinsi, Luhut Binsar Pandjaitan Siapkan Strategi