Penjaga Masjid di Toronto Jadi Korban Penikaman, Advokasi Muslim Kanada: Selidiki Potensi Kebencian

- 19 September 2020, 12:23 WIB
Area yang menjadi lokasi penikaman muslim Kanada bernama Mohamed-Aslim Zafis.
Area yang menjadi lokasi penikaman muslim Kanada bernama Mohamed-Aslim Zafis. /Aljazeera

PR DEPOK – Baru-baru ini kelompok advokasi muslim Kanada menyerukan aksi protes atas penikaman fatal terhadap seorang yang diketahui beragama islam bernama Mohamed-Aslim Zafis di area masjid dekat Toronto.

Kelompok advokasi muslim Kanada meminta pihak berwajib untuk untuk menyelidiki insiden penyerangan ini karena berpotensi dilatarbelakangi oleh kebencian, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Aljazeera.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat 18 September 2020, Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), menyampaikan ucapan terima kasih karena pihak kepolisian setempat telah menangkap pelaku.

Pihak NCCM juga meminta untuk mengadakan penyelidikan lebih lanjut terkait penikaman yang menewaskan Zafis tersebut.

Baca Juga: Masuk Prioritas Pemprov Jabar, 780 Rumah Tak Layak Huni di Kabupaten Garut Akan Segera Direnovasi

“Mengingat fakta bahwa saudara kami, dibunuh secara brutal di tempat parkir masjid dan mengingat insiden lain yang telah terjadi di dalam dan sekitar Toronto, kami menyerukan kepada pihak kepolisian Toronto untuk menyelidiki ini sebagai kemungkinan pembunuhan bermotif kebencian,” tutur CEO NCCM, Mustafa Farooq saat diwawancara melalui sambungan telepon.

Seperti diketahui, Zafis diserang dengan tikaman fatal pada 12 September 2020 di area luar masjid Organisasi Muslim Internasional Toronto di Etobicoke, Ontario, tepat di sebelah barat Toronto.

Pada hari penyerangan, Zafis tengah menjalankan tugas sebagai sukarelawan untuk menjaga dan memastikan para jemaah masjid mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Sementara itu, pihak kepolisian Toronto mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat 18 September 2020, bahwa mereka telah menangkap seorang pria berusia 34 tahun, Guilherme William Von Neutegem dan mendakwanya dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Menurut keterangan polisi, tersangka diduga mendekati Zafis ketika dia sedang duduk di kursi di depan pintu masjid dan menikamnya satu kali. Zafis lalu dinyatakan tewas di tempat kejadian.

Baca Juga: Napi Kasus Narkoba Asal Tiongkok Kabur, Ketua Lapas Tangerang: Ada Dugaan Keterlibatan Oknum Sipir

Terkait motif penikaman ini, pihak kepolisian menyatakan dalam konferensi pers pada Jumat, 18 September 2020, bahwa penyelidikan masih berlanjut.

Kendati demikian, polisi Toronto menilai tidak ada motif apapun dalam insiden mengenaskan ini.

“Tampaknya tidak ada motif apapun,” tutur juru bicara kepolisian Toronto.

Penyerangan terhadap Zafis ini terjadi setelah anggota komunitas Muslim di Toronto, menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap serangan yang berulang kali dilakukan terhadap beberapa masjid lokal di sana selama beberapa bulan terakhir.

Pada bulan Agustus, perwakilan dari pusat kota masjid Toronto mengatakan bahwa jendela masjid sudah tiga kali pecah dalam rentang waktu tiga minggu.

Atas serangan yang terus-menerus diterima masjid lokal, para pemimpin komunitas Muslim kemudian menyerukan agar insiden tersebut diselidiki. Hal ini didasari kemungkinan adanya motif kebencian.

Menurut Farooq, pembunuhan Zafis ini tidak hanya menyinggung anggota komunitas Muslim lokal, tetapi juga mempengaruhi seluruh lingkungan dan orang-orang di seluruh Kanada.

“Ini momen yang menghancurkan. Ini adalah tempat yang aman, tempat cinta dan cahaya, dan serangan ini benar-benar serangan terhadap semua ketidak bersalahan kita,” tutur Farooq.

Baca Juga: Inilah Saka Pengantin di Jembatan KA Kali Belang Galuh Timur Tonjong Brebes

CEO NCCM tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan aksi berjaga untuk Zafis pada Sabtu 19 September 2020 malam, di luar masjid tempat dirinya dibunuh.

NCCM juga akan menegaskan kembali tuntutan kepada polisi untuk menyelidiki insiden itu terkait motif kebencian.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x