Aksi teatrikal ini mengusung tema global yang diadopsi dari EarthDay.org dengan judul "Planet Vs. Plastics". Kegiatan ini juga dirancang untuk merayakan Hari Kartini dengan pesan "Rayakan Hari Bumi, Lestarikan Ibu Pertiwi".
Prilly Latuconsina, pendiri Komunitas Generasi Peduli Bumi dan seorang aktris, mengungkapkan bahwa gerakan kolaboratif ini berawal dari kegelisahannya saat menyaksikan tumpukan sampah plastik saat melakukan penyelaman di laut.
Selain membersihkan pantai dari sampah laut, Prilly dan rekan-rekannya fokus pada upaya pengolahan sampah yang telah dikumpulkan untuk menciptakan keberlanjutan. Mereka juga berkolaborasi dengan pengrajin lokal untuk mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai, dengan harapan produk daur ulang ini dapat terus diproduksi dan didistribusikan kepada pengrajin lokal.
Azka Alfathi Madani, Ketua Umum SIGMA-B UI, menekankan pentingnya Hari Bumi sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk secara aktif mengelola sampah plastik, termasuk penentuan tempat yang sesuai untuk pengumpulan dan pengolahan sampah plastik.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengumumkan lima program ekonomi biru, termasuk perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan yang berkelanjutan, pembangunan perikanan budidaya laut, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir, serta pembersihan sampah plastik di laut.
***