PR DEPOK – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi laporan media Amerika Serikat bahwa Washington akan menjatuhkan sanksi pada unit militer Israel atas pelanggaran hak asasi manusia.
Netanyahu menyebut bahwa dia akan melawan sanksi apapun yang dijatuhkan pada unit militer Israel.
Sebelum, situs berita Axios melaporkan bahwa AS berencana untuk menjatuhkan sanksi pada unit militer Israel, batalion Netzah Yehuda Israel yang beroperasi di Tepi Barat. Terkait hal itu, militer Israel menyebut pihaknya tidak mengetahui soal tindakan tersebut.
Media Israel juga mengidentifikasi unit yang diyakini akan disanksi adalah Netza Yehuda, sebuah batalion infanteri yang dibentuk hampir seperempat abad lalu untuk mengintegrasikan Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam militer.
Baca Juga: Link Streaming PSIS Semarang vs RANS Nusantara FC, Akankah Tuan Rumah Beri Kejutan?
Sanksi Baru AS
Pada hari Jumat, Amerika Serikat mengumumkan serangkaian sanksi baru terkait pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.
“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit tentara Israel, saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sekretaris Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut.
Gantz mengatakan sanksi tersebut adalah sebuah kesalahan karena mempengaruhi legitimasi Israel selama perang.