Flu Tahunan dan Covid-19 Hantui Peralihan Musim, WHO Desak Pemimpin Dunia Ambil Tindakan

- 24 Oktober 2020, 16:06 WIB
SEBAGIAN besar wilayah Provinsi Heilongjiang di timurlaut Tiongkok yang berbatasan dengan Rusia dan Korut tertutup salju. Tingginya intensitas hujan salju dengan termperatur udara yang ekstrem pada musim dingin diduga menjadi pemicu tingginya angka kasus COVID-19.*
SEBAGIAN besar wilayah Provinsi Heilongjiang di timurlaut Tiongkok yang berbatasan dengan Rusia dan Korut tertutup salju. Tingginya intensitas hujan salju dengan termperatur udara yang ekstrem pada musim dingin diduga menjadi pemicu tingginya angka kasus COVID-19.* /ANTARA/

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menyerang banyak negara di dunia.

Banyak korban jiwa berjatuhan karena terinfeksi virus ini.

Dari waktu ke waktu, angka kasus positif terus meningkat di setiap negaranya, serupa dengan tinggi angka korban kematiannya.

Baca Juga: Roda Pesawat Tersangkut Layangan Saat Mendarat, AP Imbau Masyarakat Tak Terbangkan Benda Apapun

Bahkan, World Health Organization (WHO) mengumumkan negara atau wilayah yang cukup parah mengalami pandemi Covid-19, yakni di belahan bumi utara.

WHO menyebut wilayah tersebut dengan 'Dangerous Track' atau Jalur Berbahaya.

Selain karena jumlah kasus positif Covid-19 yang tinggi, menurut WHO sebutan itu disematkan lantaran fasilitas rumah sakit dan unit perawatan intensif mulai melebihi kapasitas.

Baca Juga: Sinopsis Film Jungle, Kisah Daniel Redcliffe Bertahan Hidup di Tengah Hutan Amazon Bolivia

WHO memberikan peringatan pada Jumat, 23 Oktober 2020 karena jumlah kasus Covid-19 di seluruh Eropa mencapai lebih dari dua kali lipat dalam 10 hari.

Hal itu dilakukan berdasarkan dari beberapa negara Eropa Selatan yang melaporkan jumlah kasus harian tertinggi mereka minggu ini.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x