Tanggapi Aksi Pembunuhan di Gereja Prancis, Muslim Prancis Sampaikan Belasungkawa

- 30 Oktober 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi Bendera Prancis.
Ilustrasi Bendera Prancis. /pixabay.com/Jon450

PR DEPOK - Setelah insiden pembunuhan beberapa orang di Gereja Nice terjadi di Prancis, beberapa aktivis Muslim di Prancis memberikan tanggapan pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Mereka mengatakan bahwa kejahatan tersebut tidak mewakili keyakinan maupun nilai-nilai mereka.

Serangan tersebut adalah ketiga kalinya dalam sebulan lebih yang terjadi di tengah ketegangan konflik antara negara-negara Muslim dan Prancis.

Baca Juga: Pelaku Penusukan di Gereja Bawa Alquran, Saksi Dengar Tersangka Berteriak 'Allahu Akbar'

Yasser Louati yang merupakan seorang aktivis hak-hak sipil Prancis mengatakan bahwa para pelaku kejahatan semacam itu tak bisa membedakan antara Muslim dan Kristen.

"Seorang wanita dipenggal di dalam gereja, ini berarti orang-orang tersebut tak sama sekali berhubungan dengan hal yang disebut 'suci'. Tak ada batasan moral bagi mereka," kata Louati pada Al-Zeera seperti dikutip Pikiranrayat-depok.com dari Al-Jazeera Jumat, 30 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Louati juga menambahkan bahwa korban-korban pembunuhan dari umat Islam juga banyak di dunia.

Baca Juga: Ingin Dapat Pria yang Tepat Sesuai Versinya, Wanita Ini Pertimbangkan Ceraikan Suaminya yang Ke-10

"Sekitar 750 orang tewas di masjid-masjid di seluruh dunia, mengapa kita tidak menghubungkan kasus tersebut. Kami menghadapi serangan ini seolah-olah mereka terpisah satu sama lain padahal tidak," ujarnya menambahkan.

Selain Louati, Idriss Sihamedi yang merupakan seorang aktivis dari organisasi amal Barakacity juga menyampaikan kecaman terkait serangan pisau di gereja Nice.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x