PR DEPOK - Belum lama ini majalah Prancis menerbitkan kartun tentang Nabi Muhammad SAW. Kartun tersebut dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini membuat hampir seluruh negara Islam di dunia meradang.
Seperti diketahui perselisihan bermula dari guru sejarah di Prancis yang dibunuh oleh seorang remaja, karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada para siswanya.
Rusia tak Akan Izinkan Media Anti-Islam Beredar, Jubir Kremlin Beberkan Alasannya
Guru tersebut dipenggal kepalanya dan jenazahnya ditemukan di pinggir jalan. Adanya peristiwa ini membuat Prancis menerbitkan karikatur kartun tersebut.
Baca Juga: Tanggapi Sindiran Hasto, Adian: Ambisi dan Imajinasi Menteri Lebih Berbahaya dari Demonstrasi
Terkait dengan terbitnya kartun tersebut, pihak Rusia menghindari penerbitan karikatur yang menghina Islam. Hal itu dikatakan oleh Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Keberadaan media semacam itu di negara kami sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi legislasi saat ini. Rusia sebagian merupakan negara Muslim dan terdapat 20 juta umat Muslim di Rusia," kata Peskov, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut, Peskov mengatakan bahwa Rusia negara fudamental adalah Kriten. Mayoritas orang-orang yang tinggal di Rusia beragama Kristen.
"Keunikan negara kamu justru pada sifat multietnik dan multiagama, dan semua agama hidup dengan saling menghormati," katanya.