PR DEPOK - BMKG menilai kebakaran kilang minyak Balongan di Indramayu tidak dipengaruhi oleh sambaran petir karena lightining detector tak mendeteksi aktivitas tersebut di wilayah sekitar.
"Berdasarkan alat monitoring lightining detector yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung dari pukul 00.00 hingga pukul 2.00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, BMKG Rahmat Triyono dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Bahkan, BMKG telah menganalisa kejadian sambaran petir di sekitar lokasi kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan dengan monitoring aktivitas tersebut di seluruh wilayah Tanah Air menggunakan alat pendeteksi petir di 56 lokasi.
"Monitoring dilakukan menggunakan alat lightning detector dengan resolusi alat monitoring BMKG efektif pada radius 300 kilometer," ujarnya.
Lightning detector terpasang di 11 stasiun BMKG dan di Pulau Jawa untuk memantau aktivitas petir dari Banten hingga Jawa Timur.
Saat kebakaran terjadi sekitar pukul 00.00-2.00 WIB menunjukkan kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan sekitar 77 kilometer, tepatnya, di sekitar Subang dengan klasifikasi sedang hingga tinggi.
BMKG mendefiniskan petir adalah kilatan listrik di udara yang disertai bunyi gemuruh akibat pertemuan awan yang bermuatan listrik positif dan negatif.