PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan dipilihnya Bandara Kertajati, Jawa Barat sebagai tempat untuk mendaratnya pesawat Garuda Indonesia yang memulangkan 69 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.
Dia mengatakan karena Bandara Kertajati memiliki pergerakan pesawat yang belum terlalu banyak.
"Movement di sini paling sedikit, jadi sangat memungkinkan untuk dilakukannya pendaratan di sini," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Picu Depresi Hingga Diabetes, Kenali Efek Samping Diet Karbohidrat yang Ekstrem
Budi melanjutkan penerbangan terakhir di Bandara Kertajati yaitu pukul 21:00 WIB, sementara pendaratan pesawat Garuda yang membawa 69 WNI sekitar pukul 23.00 WIB.
Menhub mengatakan Bandara Kertajati memiliki memiliki tempat yang luas, sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas penerbangan.
"Kedua, tempatnya luas. Jadi selama 3 hari, pesawat itu tidak bergerak dari tempatnya karena ada sterilisasi oleh Kementerian Kesehatan. Kalau di tempat (Bandara) lain, tempatnya penuh semua," ucapnya.
Baca Juga: Tiba di Bandara Kertajati, 69 WNI ABK Kapal Diamond Princess Menuju Pulau Sebaru Kecil
Sementara itu, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan pemilihan Bandara Kertajati atas persetujuan Presiden dan masukan dari Panglima TNI.
Muhadjir menegaskan WNI ABK Diamond Princess yang dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan sehat terbukti dengan adanya sertifikat sehat dari otoritas Jepang.