Hal ini lantaran menurutnya orang yang mudik dari wilayah terpapar dapat membuat potensi penyebaran COVID-19 semakin luas.
Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia Minggu, 29 Maret 2020: 1.285 Positif, 64 Sembuh dan 114 Meninggal
"Banyaknya pemudik akan mempersulit pengaturan kami yang sudah kita maksimalkan di warga setempat. Kalau ditambah lagi dengan warga mudik yang kami tidak tahu histori kesehatannya dan datang dari daerah pusat pandemi seperti Jakarta, ini menyulitkan," lanjutnya.
Ridwan Kamil menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan tes masif untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kalau ada yang mudik ini mempersulit peta lagi karena setiap pemudik yang mayoritas dari Jakarta kan otomatis dia jadi ODP, kalau dia sudah terpaksa datang ke Jabar maka dia wajib karantina mandiri," tuturnya.
Baca Juga: Stres Pikirkan Pandemi, Tanda Sesak Bisa Jadi Psikosomatis Bukan Virus Corona
Untuk melihat sejauh mana penerapan physical dan social distancing di Kota Bandung, dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak).
"Kemarin, dalam video yang viral, memang saya sedang inspeksi dan melihat, memang respons terhadap bekerja di rumah dan social distancing belum dilakukan secara maksimal," terangnya.
Dalam sidak tersebut, dirinya mencoba melihat respons masyarakat terkait rencana lockdown atau karantina wilayah.
Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran Virus Corona, Jawa Barat Berikan Maklumat Larangan Mudik