PR DEPOK – Pergeseran tanah yang terjadi di Bojongkoneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berpotensi merobohkan hingga membuat bangunan jeblos.
Demikian diakui dan diungkapkan Peneliti Bumi Madya pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Agus Budianto.
"Ancamannya bukan hanya bangunan roboh, tapi bisa jeblos ke dalam, dan itu membahayakan," ucap Agus PVMBG, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: BSU Tahap 3 Mulai Cair! Ini Cara Cek Penerima Online agar Uang Rp600.000 Masuk Rekening Pekerja
Ia menjelaskan, pergeseran tanah in dapat terjadi ketika vegetasi di Bojongkoneng hilang, yang mengakibatkan air hujan dengan intensitas deras membuat permukaan tanah menjadi jenuh.
"Air bergerak dengan mudah dan membawa lapisan tanah di bawahnya yang didasari lapisan lempung," katanya menjelaskan kembali.
"Kita melihat adanya fondasi dari batuan tanah yang bergerak, dan kita menemukan adalah lapisan lempung di situ. Nah lapisan lempung itulah yang merupakan bidang yang gelincir yang ada di sana," tutur dia.
Baca Juga: Pasien Jantung Didominasi Pegawai Pemerintah dan Hidup di Perkotaan, Kemenkes Ungkap Penyebabnya
Lantas, Agus menghimbau masyarakat setempat untuk waspada dan menjauhi zona-zona tanah yang mengalami retakan, sebab berpotensi untuk merobohkan bangunan serta membuat ambles tanah.
"Kalau kita lihat di jalan itu kan bervariasi, ada setengah meter tapi retaknya masif, dan itu membahayakan. Dalamnya merupakan kawasan lembah cekungan, zona aliran air yang berarah utara selatan," pungkas dia.