Sementara itu, Kasi TKTI Diskominfo Kota Depok Tri Uvi, mengatakan, ia berharap aplikasi ini dapat digunakan optimal baik oleh OPD maupun masyarakat serta koordinasi antara OPD terkait mendapat dukungan infrastruktur TIK seperti server yang berada di Diskominfo.
Meski demikian, aplikasi yang dikembangkan SIL UI itu masih perlu diuji tekanan dan kerentanannya untuk digunakan massal oleh 2 juta penduduk agar bisa menjadi baseline data bagi penyusunan kebijakan untuk pengelolaan banjir di masa depan.
Pengembangan yang dilakukan SIL UI bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Depok itu diharapkan bisa menjalin kolaborasi yang lebih luas dengan akademisi guna meningkatkan partisipasi warga, serta membentuk ketahanan kota yang berbasis masyarakat cerdas.
"Rancangan aplikasi ini mewadahi sinergitas pentahelix pada hubungan pemerintah, masyarakat, akademisi, bisnis hingga media," kata Hayati.
Aplikasi Lapor Banjir Depok dapat diunduh di Playstore.***