PR DEPOK – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan untuk menerapkan lockdown total sebagai upaya menekan penyebaran virus Covid-19 wilayah kepemimpinannya.
Terkait wacana lockdown oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta melalui Ketua Harian Heroe Poerwadi angkat bicara.
Heroe Poerwadi menyebutkan apa yang diwacanakan Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk lockdown itu adalah bentuk peringatan keras kepada masyarakat yang belum taat protokol kesehatan.
Baca Juga: Ditanya Jika Raffi Ahmad Ingin Poligami, Jawaban Nagita Slavina: Silakan, tapi Aku yang Mundur
Selain itu, wacana lockdown yang diwacanakan Sri Sultan Hamengku Buwono X itu merupakan opsi terakhir yang akan dilakukan apabila kasus positif Covid-19 terus bertambah dan tak terkendali.
"Saya kira apa yang disampaikan Ngersa Dalem adalah opsi terakhir yang harus dipilih ketika semua kebijakan yang digunakan untuk meredakan sebaran COVID-19 sudah tidak efektif lagi," kata Heroe Poerwadi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut, ia menuturkan wacana lockdown dapat segera diterapkan jika kapasitas rumah sakit atau kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan di Yogyakarta sudah semakin menipis.
Akan tetapi sebelum lockdown diterapkan, Heroe Poerwadi menuturkan Satgas Covid-19 Yogyakarta sudah melakukan segala upaya guna menahan laju penyebaran Covid-19, mulai dari sosialisasi hingga penerapan PPKM Mikro.