PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah sekolah per hari Senin, 16 Maret 2020 serentak menutup pintu 'gerbang' usai surat edaran Wali Kota Depok, Mohammad Idris dikeluarkan dua hari lalu yakni pada Sabtu, 14 Maret 2020.
Pada poin pertama surat edaran itu, siswa diminta cukup belajar di rumah, meski begitu mereka juga dilarang berkegiatan di tempat-tempat keramaian lantaran Idris meminta jajarannya mengisolasi ruang-ruang publik seperti alun-alun dan tempat-tempat olahraga.
Sebelumnya kampus Universitas Indonesia lebih dulu menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi ribuan mahasiswanya sebagai upaya social distancing mencegah penularan pandemi virus corona.
Terlebih terdapat perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar warganya menerapkan social distancing dengan mengurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar warganya belajar, bekerja, dan beribadah di rumah sebagai upaya mengurangi penularan pandemi virus corona.
Namun para otoritas pimpinan di atas sana melupakan Nurdin (47), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang biasa nongkrong di depan stasiun Depok Lama di Jalan St. Depok Lama, Pancoran Mas.
Baca Juga: Bertambah 2, Peta Sebaran Kasus Positif Virus Corona di Jabar Jadi 10
Sehari-harinya Nurdin memang terbiasa menunggu pesanan di lokasi tersebut berharap banyak pada lalu lalang pekerja dari Depok ke Jakarta.
Pun para siswa yang memang sudah dibekali telepon pintar oleh orang tuanya, untuk memesan ojek online, cara mereka berangkat dan pulang sekolah.