Soal Habib Rizieq Maju di Pilpres 2024, Ketum PA 212: Presiden Itu Terlalu Kecil untuk Beliau

- 27 November 2020, 09:33 WIB
Imam FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
Imam FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS). /Muhammad Iqbal/Antara

PR DEPOK  Menanggapi ANA (Aliansi Nasional Anti-Komunis) NKRI, yang kerap disebut sebagai kelompok oposisi terhadap pemerintahan Jokowi, Ketua Umum PA 212, Slamet Ma’arif menyebut bahwa pihaknya hanya memberi kritik.

“Kalau kita sebetulnya itu mengkritisi, orang menganggapnya oposisi itu bagi kami kayaknya gak tepat. Karena kalau memang pemerintah itu kebijakannya bagus, kebijakannya memang untuk rakyat, ya kita apresiasi,” kata Slamet Ma’arif, ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Slamet Ma’arif mencontohkan kebijakan pemerintah yang dinilai baik oleh dirinya.

Baca Juga: Baliho HRS Dicopot, Gatot Nurmantyo: Jika Itu Bukan Perintah TNI atau Presiden, Tunggu Saja Teguran

“Ketika ada kebijakan pemerintah berkenaan dengan Covid, begitu pemerintah mengumumkan Februari di awal Maret itu, Imam Besar kita Habib Rizieq itu dari kota Mekah menginstruksikan semua majelis beliau rutinnya tutup, gak buka, ditaati itu sama beliau,” tuturnya.

Dalam keterangannya, Slamet Ma’arif menegaskan bahwa jika kebijakan pemerintah dianggap bagus, maka ANA NKRI yang merupakan koalisi dari PA 212, GNPF Ulama, dan FPI, akan mendukungnya.

“Tapi sebaliknya, ketika ada kebijakan yang coba-coba membangkitkan komunis kembali, kami akan lawan,” tuturnya.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Perakit Bom JW Marriott-Ritz Carlton, Peran Para Terduga Masih dalam Penyelidikan

Ia pun menyebutkan salah satu kebijakan yang dimaksud adalah UU HIP (Haluan Ideologi Pancasila).

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x