Khawatir Aksi Pemicu Konflik SARA Terulang, Ahmad Sahroni Desak Polri Usut Tuntas Pembunuhan di Sigi

- 30 November 2020, 13:36 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. /Instagram @ahmadsahroni88
 
PR DEPOK - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri dan TNI turun tangan mengatasi peristiwa pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah yaang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
 
"Densus 88 dan TNI harus turun tangan dan dikerahkan demi segera membasmi para teroris dan menjaga keamanan negara," kata Sahroni, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Senin, 30 November 2020.
 
Menurut Sahroni, langkah cepat dan tepat harus segera diambil pemerintah karena bukan tidak mungkin aksi di Sigi tersebut bisa mengarah ke aksi yang lebih besar lagi.
 
 
Dirinya mengaku khawatir bila muncul aksi lagi yang bertujuan menciptakan konflik SARA yang berpotensi mengganggu stabilitas negara.
 
Sahroni juga menyampaikan bahwa dirinya mengecam keras peristiwa pembunuhan terhadap satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, 27 November
 
"Saya mengecam keras kejadian pembunuhan di Sigi, dan menginstruksikan kepada Kapolri dan Kapolda Sulawesi Tengah untuk mengusut kasus ini sampai tuntas," ujarnya.
 
 
Politisi Partai NasDem itu menilai peristiwa di Sigi tersebut merupakan kejadian teror yang mengerikan sehingga negara harus segera bertindak tegas.
 
Diketahui sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, menyebut delapan orang DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora yang diduga pelaku kekerasan di Sigi.
 
"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto DPO MIT Poso, ada kemiripan," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso, di Palu, Minggu, 29 November.
 
 
Dia mengatakan kekerasan tersebut terjadi pada hari Jumat, 27 November sekitar jam sembilan pagi, yang salah satu rumah warga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, didatangi oleh OTK sebanyak delapan orang.
 
"Masuk lewat belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilo, setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada basa basi apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," ujar Kapolda.
 
Tak sampai di situ, menurut dia, para pelaku kemudian melakukan pembakaran rumah sebanyak kurang lebih enam rumah warga setempat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x