Gunung Semeru Masih Luncurkan Awan Panas Guguran dengan Jarak 2.500 Meter ke Arah Tenggara

- 2 Desember 2020, 12:47 WIB
Gunung Semeru meletus mengeluarkan material vulkanik terpantau dari Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau warga yang berada di radius 10 kilometer untuk waspada dan tetap berada di pengungsian dikarenakan aktivitas Semeru masih fluktuatif.
Gunung Semeru meletus mengeluarkan material vulkanik terpantau dari Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau warga yang berada di radius 10 kilometer untuk waspada dan tetap berada di pengungsian dikarenakan aktivitas Semeru masih fluktuatif. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa./ANTARA FOTO

PR DEPOK - Gunung Semeru yang sedang aktif ini memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Gunung tersebut hingga saat ini masih meluncurkan awan panas guguran pada Rabu, 2 Desember 2020.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani menyampaikan hal tersebut saat dihubungi per telepon dari Lumajang.

Baca Juga: Amerika Serikat Rencanakan Vaksinasi Covid-19 Jutaan Penduduknya pada Pertengahan Desember 2020

"Berdasarkan pengamatan pada Selasa pukul 00.00 sampai 06.00 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 meter mengarah ke tenggara," kata Nia seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Menurut Nia aktivitas kegempaan Semeru teramati awan panas guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 20 mm dengan durasi 1.445 detik.

"Gempa guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 7-20 mm dengan durasi 110-250 detik," ujar Nia.

Baca Juga: Enggan seperti Timor-Timur, Pemerintah Diminta Jangan Anggap Remeh Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat

Gempa tremor harmonik tercatat sebanyak dua kali dengan amplitudo 1-2 mm selama 1.798-2.400 detik.

Lebih lanjut, secara visual Gunung Semeru terlihat jelas, namun gunung dominan tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x