PR DEPOK – Politisi Partai Solidaritas Indonesia Mohamad Guntur Romli turut menyoroti permintaan maaf mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu terkait cuitannya di media sosial Twitter.
Cuitan Said Didu yang telah dihapus itu dinilai publik sebagai bentuk SARA atas dugaan penghinaan terhadap Menteri Agama (Menag) baru Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Guntur Romli melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli memandang bahwa permintaan maaf dari Said Didu merupakan sikap tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Baca Juga: Gawat! BLT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Gagal Cair ke Rekening, Menaker Ida Sebutkan Alasannya
Qodari bilang "dia keras dengan Kelompok Islam tertentu", Said Didu bilang "Presiden inginkan Menag unt 'menggebuk' Islam" | klau Said Didu tdk bsa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dgn 'Islam' dia bodoh mutlak, klau dia bisa bedain berarti sengaja mau menghasut & fitnah— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) December 23, 2020
“Permintaan maaf Said Didu itu hanya ingin mengaburkan, hrusnya dia ngaku dulu, apa dia bodoh mutlak krn gak bisa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dgn 'Islam' atau dia sebagai ingin menghasut & memfitnah,” tulis Guntur Romli.
Menurut Guntur Romli, harusnya Said Didu bisa membedakan terkait makna ‘islam’ dan ‘kelompok islam tertentu’ sebelum membuat pernyataan tersebut.
“'Islam' itu agama, klau 'kelompok Islam tertentu' misalnya ISIS, FPI, HTI, apakah menolak ISIS, FPI, HTI sama dengan menolak 'Islam'? Jelas tidak! Klau tdk bisa bedain ini--klau Said Didu mau ngaku--maka bodoh mutlak,” ujarnya.
Baca Juga: Seorang Netizen Edit Wajah Pemeran Elsa Ikatan Cinta, Kekasih Glenca Chysara Berang
Guntur Romli juga menyebut Said Didu singkat akal bila saat menulis cuitannya itu dirinya tidak bisa membedakan sebuah arti kata.