Tepis Dugaan Tak Ikuti Standar, Erick Thohir Tegaskan Vaksin dari Pemerintah Sudah Terdaftar di WHO

- 7 Januari 2021, 19:01 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19. /M Agung Rajasa/Antara
 
PR DEPOK - Pada Kamis, 7 Januari 2021, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksanaan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir lagi-lagi menegaskan hal hal seputar vaksin Covid-19. 
 
Erick menyatakan bahwa vaksin-vaksin Covid-19 yang didatangkan oleh pemerintah telah terdaftar di Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sudah melalui tahap uji klinis. 
 
"Sejak awal saya mengemukakan vaksin-vaksin (Covid-19) yang dilakukan oleh pemerintah adalah vaksin yang sudah tercantum di daftar WHO dan telah melalui uji klinis," ucap Erick di Bandung sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Kamis, 7 Januari 2021.
 
 
Selain itu dalam pernyataannya, Erick berharap proses izin edar darurat (Emergency Use Authorizatio/EUA) vaksin Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa keluar. 
 
Setelah izin tersebut keluar, maka vaksinasi Covid-19 baru bisa dilakukan. 
 
"Jadi jangan ada pemikiran-pemikiran seakan-akan kita tidak mengikuti standar dunia yakni WHO," katanya menambahkan. 
 
 
Kemudian Menteri BUMN menjelaskan bahwa dirinya juga sudah bertemu dengan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan terkait proses penentuan kehalalan vaksin tersebut adalah tugas pokok dan fungsi dari MUI.
 
"Jadi kami tidak akan istilahnya mengklaim ini halal, tidak! Itu tupoksinya bukan di kami, karena itu kita melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan MUI dan BPOM," ujar Erick. 
 
Diketahui sebelumnya, Jokowi mengumumkan jumlah dosis vaksin yang sudah dipesan oleh pemerintah. 
 
 
Menurut Presiden Jokowi, vaksin yang firm order dari Sinovac sebanyak 3 juta plus 122.5 juta dosis.
 
Kemudian dari Novavax 50 juta dosis, dari Covax GAVI 54 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, dan dari Pfizer-BioNTech 50 juta vaksin. 
 
Untuk vaksin buatan Tiongkok Sinovac, terdapat 3 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia. 
 
Vaksin tersebut datang dalam 2 kloter yaitu sebanyak 1.2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1.8 juta dosis lagi pada 31 Desember 2020.
 
 
Vaksin ini juga telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. 
 
Sedangkan, vaksin Novavax merupakan pabrikan vaksin dari Amerika Serikat-Kanada. 
 
Selanjutnya, AstraZeneca merupakan produsen dari Inggris dan Pfizer adalah vaksin dari perusahaan farmasi gabungan antara Jerman dan Amerika Serikat. 
 
 
Terakhir, Covax GAVI adalah kerjasama multilateral antara WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (GAVI) yang terdiri dari 171 negara dengan targetnya menyediakan 2 miliar vaksin hingga akhir tahun 2021.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x