Pantau Perkembangan Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Jokowi Sampaikan Doa bagi Keluarga Korban

- 10 Januari 2021, 15:59 WIB
Presiden Joko Widodo memantau perkembangan pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Presiden Joko Widodo memantau perkembangan pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. /M Risyal Hidayat/Antara

PR DEPOK - Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB.

Pesawat tersebut lalu dilaporkan telah jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. 
 
Keberadaan pesawat itu diketahui tengah dalam inverstigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 
 
 
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut memantau perkembangan dari pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut. 
 
 
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi melalui akun Instagram @jokowi.
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

 

"Saya memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak sesaat setelah kemarin meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Minggu, 10 Januari 2021. 
 
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan doa dan simpatinya pada keluarga, kerabat penumpang, dan awak pesawat. 
 
"Doa dan simpati saya menyertai segenap keluarga dan kerabat para penumpang dan awak pesawat, semoga diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ujar Presiden Jokowi menambahkan. 
 
Diketahui sebelumnya, pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. 
 
 
Pesawat itu sebelumnya lepas landas pada pukul 14.36 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta. 
 
Jadwal tersebut sebetulnya telah mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB akibat faktor cuaca. 
 
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 tersebut membawa 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 orang kru. 
 
 
Dari jumlah itu, di antaranya 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sedangkan dari 12 kru, diketahui terdiri dari 6 kru aktif dan 6 kru ekstra. 
 
Hingga kini keberadaan pesawat tersebut masih dalam tahap pencarian.
 
Koordinasi langsung dilakukan dengan sejumlah pihak, seperti kepolisian, TNI maupun Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. 
 
Dalam pencarian itu, sejumlah armada angkatan laut miliki TNI juga dikerahkan.
 
 
Terdapat sekitar 10 kapal yang diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. 
 
Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan, yaitu KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media.
 
Kemudian, KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrogafi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x