Jokowi Kesal Indonesia Impor Gula hingga Jutaan Ton, Rizal Ramli: Jangan Terlalu Banyak Drama

- 12 Januari 2021, 15:00 WIB
Presiden Jokowi (kiri) dan ekonom senior Rizal Ramli (kanan).
Presiden Jokowi (kiri) dan ekonom senior Rizal Ramli (kanan). /Dok. Biro Pers Setpres/Kris dan Twitter @RamliRizal.

Tanggapan itu disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal pada Selasa, 12 Januari 2021.

@jokowi ndak ngerti atau pura2 ndak ngerti. Kebijakan yg doyan impor & bagi2 rente quota impor, itu yg membuat petani tidak ada insentif utk naikkan produksi. Please deh, jangan terlalu banyak drama. Klo bener2 ndak ngerti, nanti tak kasih kuliah gratis,” tulis Rizal Ramli.

Baca Juga: 'Pasrah' Habib Rizieq Tersangka Lagi, Refly Harun: Sepertinya Memang Ada yang Ingin Memenjarakan

Sebagai informasi, Pemerintah menyiapkan kabupaten Kapuas dan Pulau Pisau di Kalimantan Tengah serta Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara sebagai lokasi food estate.

"Kita evaluasi masalah di lapangan apa, teknologi yang kurang apa? Juga dengan menggunakan teknologi di food estate karena akan menjadi contoh. Kalau semua benar bisa jadi contoh, semua provinsi datang tinggal copy saja," kata Presiden Jokowi.

Namun food estate tersebut menurut Presiden harus dilakukan dalam lahan yang luas sehingga menciptakan economic scale.

Baca Juga: Nilai Buku Biologi yang Mengutip Harun Yahya Sudah Keterlaluan, Ulil Abshar Minta Nadiem Melacaknya

"Karena percuma kalau bisa berproduksi tapi sedikit, tidak berpengaruh apa-apa ke produk-produk impor tadi. Masalah dari dulu sampai sekarang kenapa misalnya kedelai yang juga di Indonesia bisa tumbuh baik tapi kenapa petani kita tidak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor," ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengungkapkan petani enggan menanam kedelai karena bila kedelai lokal dijual maka tidak akan bersaing dengan kedelai impor dan malah tidak dapat menutupi harga produksi.

"Kenapa dulu kita produksi banyak bawang putih, tapi petani tidak mau tanam lagi bawang putih? Karena harganya kalah dengan harga bawang putih impor, petani di Wonosobo, di NTB dulu menanam banyak bawang putih tapi kenapa tidak diperluas dalam jumlah besar sehingga bisa melawan bawang putih impor dan ada competitive price-nya?" ujar Presiden Jokowi.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @RamliRizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x